Tampilkan postingan dengan label conlanger. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label conlanger. Tampilkan semua postingan

Minggu, 14 Oktober 2007

MENCIPTAKAN BAHASA BUATAN (CONLANGING)

Kegiatan menciptakan bahasa buatan (constructed language / conlang) atau disebut conlanging sudah dikenal sejak lama dan kebanyakan bermula dari suatu hobi. Pencipta bahasa buatan disebut conlanger.
Bahasa Buatan, yang dalam Bahasa Inggris disebut sebagai constructed language (conlang) atau artificial language (artlang) adalah sebuah bahasa dengan fonologi, tata bahasa (grammar) dan kosakata (vocabulary)-nya sengaja diciptakan oleh individu atau kelompok, dan bukan merupakan hasil perubahan alamiah sebagai bagian dari kebudayaan.
Ada beberapa alasan mencptakan sebuah bahasa buatan, antara lain :
1. Mempermudah komunikasi manusia, sebagai bahasa bantu (auxiliary language)
2. Menghidupkan sebuah dunia fiksi atau buatan.
3. Eksperimen bahasa
4. Kegemaran (hobi) seseorang dalam berbahasa.
5. Permainan bahasa
Beberapa conlang terkenal beserta conlangernya :

1. Klingon, diciptakan oleh Marc Okrand. Digunakan dalam film fiksi Star Trek. Dipergunakan oleh ras fiktif Klingon.

2. Aramaic Jesus, diciptakan oleh Rev. William Fulco, seorang pendeta yang merekonstruksi bahasa Aramaic yang digunakan pada masa Yesus Kristus (yang sudah tidak digunakan lagi) untuk film The Passion of the Christ

3. Gargish diciptakan oleh Herman Miller, seorang programmer computer. Digunakan dalam serial game computer Ultima.

4. Elvish, Mannish, Orkish, Dwarvish diciptakan oleh JRR untuk novel fantasinya The Lord of The Rings. Dua di antaranya diciptakan dengan tata bahasa lengkap yatu Quenya dan Sindarin (Keduanya digolongkan sebagai Elvish languages). Dalam penciptaannya, Tolkien banyak merujuk kosakata dan dasar-dasar tata bahasa Finlandia, Inggris Kuno (Anglo Saxon) dan Welsh.

5. Esperanto diciptakan oleh Ludovic Lazarus Zamenhof Kosakata bersumber dari bahasa-bahasa Romance dan Germanic, dengan fonologi dari bahasa-bahasa Slavic. Kata ‘Esperanto” bermakna ‘seseorang yang berharap’. Digunakan oleh komunitas-konuntas tertentu di Eropa dengan 100.000 – 2 juta penutur.

6. Ido, diciptakan oleh Louis de Beaufort yang dikembangkan dari Esperanto digunakan oleh beberapa komunitas dengan jumlah penutur 2000 – 5000 orang.

7. Lingua Ignota diciptakan oleh Hildegrad of Bingen, seorang biarawati dari Rupertsberg. Conlang pertama yang diciptakan pada abad ke-12 untuk tujuan mistik dengan aksara khusus. Kosakata dikembangkan dari bahasa Latin dan Jerman dengan tata bahasa mirip bahasa Latin.

8. Volapük diciptakan oleh Johann Martin Schleyer, seorang pendeta Katolik dengan tata bahasa dikembangkan dari bahasa-bahasa Indo-Eropa. Kata ‘Volapük’ sendiri berarti ‘World-speak’. Masih digunakan oleh sekitar 20 – 30 penutur.

9. Interlingua diciptakan oleh sebuah organisasi International Auxiliary Language Association. Pernah digunakan sebagai bahasa ilmiah. Dikembangkan dari bahasa Inggris, Prancis, Italia, Portugis, Spanyol, Jerman, Rusia dan Latin.